17:38 Jul 17, 2004 |
Indonesian to English translations [PRO] Social Sciences - Music | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
| ||||||
| Selected response from: eldira Indonesia Local time: 07:04 | ||||||
Grading comment
|
Summary of answers provided | ||||
---|---|---|---|---|
3 +1 | see explanation |
|
see explanation Explanation: Some background on Goyang Dombret: Kesenian DOMBRET memang cuma ada di pesisir utara Jawa Barat yang sasarannya untuk menghibur nelayan yang baru pulang melaut. Karena itu, kesenian ini dipentaskan pada malam hari di pinggiran pantai tempat nelayan biasa menambatkan perahunya. Tidak jauh berbeda dengan kesenian tayuban di Jawa Tengah, peraga dombret terdiri atas pesinden, penari atau ronggeng, serta sejumlah penabuh musik. Hanya saja, musik dombret lebih dinamis karena awalnya dipengaruhi unsur gendang ketuk tilu, kemudian diwarnai musik jaipongan sekitar tahun 1970-an dan sekarang lebih banyak diwarnai musik dangdut. Dari segi penari, dombret juga lebih atraktif dan penarinya lebih mengandalkan gerak tubuh geol (liuk), gitek (entak), dan goyang di bagian pinggul. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0301/23/utama/afgo01.htm GOYANG dombret...goyang dombret..." Suara lagu dangdut yang sempat ngetop beberapa waktu lalu http://www.kompas.com/kompas-cetak/0406/26/pilpres/1110063.h... Goyang Dombret Singer: Ikka Bella goyang dombret goyang dombret (2) kang Dadang paling kasep saya suka akang suka sekali bang mandor paling ganteng saya demen abang demen sekali ayo dong kang bergoyang biar saya temenin jangan lupa sawernya buat tambahan saya makin banyak sawerannya makin asyik goyangannya aduh goyang dombret ah goyang dombret goyang dombret goyang dombret saya sinden cuma nyanyi silahkan abang bergoyang walau harus pulang pagi asal saja akang senang saya sinden cuma nyanyi tapi banyak yang menggoda harus bisa jaga diri supaya jangan ternoda nang ning nang ning nung -2 (2) goyang dombret... from: http://tamanbollywood.singcat.com/dangdut.php The art of dombret has aesthetical substance of old culture just like the art of ronggeng, tepuk tilu, and doger from the culture and tradition of Sundanese community. Unfortunately, the culture inherent in the art of dombret has just become a commodity sold in tanggapan (public art show). The art that originally emphasized on gentle dance and nice Sundanese song has turned into physical touches against the artists. The tradition of dombret as it was found in sea nomaden community and has emerged as reflection of a fighting between nanik nameuh (land owner) and peasant over private land has been transformed to be dombret-izina the society as demonstrated in social behaviour, custom, and art. The content, element, and aim of the tradition, however, have been changed to be mean of resistence to the existy cultural domination. Henceforth, the transformation of dombret tradition into a new culture highly influences the forms and quality of pesisir Pantura (the North of Java sea) moslem community’s religious experiences, and particularly both the peasant as the originil owner and kebelah as the user and manipulator of the tradition. Migration of the tradition which was initially introduced by Demak kebelah moslem to West Java had made them moslem http://www.ristek.go.id/rubrik/dep_2/vol_i_no3/jurnal_dinami... See also: Perbedaan Goyang Dombret dengan Goyang Inul : Goyang. Goyang. ... members.fortunecity.com/framiensoft/goyang.html - Reference: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1003/04/04x5.htm Reference: http://www.edvos.demon.nl/midi-indonesia/ |
| |
Grading comment
| ||
Login to enter a peer comment (or grade) |
Login or register (free and only takes a few minutes) to participate in this question.
You will also have access to many other tools and opportunities designed for those who have language-related jobs (or are passionate about them). Participation is free and the site has a strict confidentiality policy.