This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations
This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services
Translation, Subtitling, Transcription
Expertise
Specializes in:
Tourism & Travel
Advertising / Public Relations
Cinema, Film, TV, Drama
Folklore
Internet, e-Commerce
Cooking / Culinary
Other
Rates
English to Indonesian - Rates: 0.02 - 0.04 USD per word / 9 - 19 USD per hour Indonesian to English - Rates: 0.03 - 0.05 USD per word / 15 - 30 USD per hour Indonesian - Rates: 0.03 - 0.05 USD per word / 15 - 30 USD per hour English - Rates: 0.03 - 0.05 USD per word / 15 - 30 USD per hour
English to Indonesian: The Slow Disappearance of the Hotel Shower Door General field: Other Detailed field: Tourism & Travel
Source text - English Many would argue that the best, most efficient type of design is the kind you pay the least attention to—invisible design you don’t notice at all.
Bad design, though, can make you feel clumsy or frustrated, like a hotel shower that just doesn’t seem to do what it needs to do. Hotels seem to have overlooked how the bewildering trend of disappearing shower doors drenches floors (which presumably could lead to structural concerns or mold), frustrates guests (when you go back to brush your teeth and soak your feet in the process), and feels downright dangerous (for anyone of a certain age, or who isn’t completely able-bodied, or has had a glass of wine).
While hotel bathroom showers used to have curtains, sliding glass doors, or doors that swing outwards, what guests often find now is a shower with a half curve of glass only, or a shower head and drain that are completely open to the rest of the room. Tom Parker, director of boutique hospitality design firm Fettle, says the designs he sees the most often are crittall doors—big panes of clear glass with black frames, which can be used to either fully enclose or partially enclose a space—or "small openings with no door."
So why is the open shower suddenly so ubiquitous? “I think it started with the birth of the lifestyle hotel, where it’s all about sleek lines and being minimalist,” says Jacu Strauss, the creative director of the Lore Group, a hospitality company that operates hotels like the Riggs Washington, D.C., and the Pulitzer Amsterdam. Furthermore, “shower curtains feel less elevated than something that's built in.”
But Douglas DeBoer, the founder and CEO of Rebel Design Group, believes the influence stretches further into the past. “The trend originates from Europe as far back as the '80s, where the bathrooms in historic properties are typically small and don't have the clearance for swinging doors, so partial hinged glass works better,” he says.
Source: https://bit.ly/CondeNastTraveler-TSDHSD
Translation - Indonesian Banyak yang berpendapat bahwa jenis desain terbaik dan yang paling efisien adalah jenis yang paling tidak Anda cermati – desain tak nampak yang tidak Anda perhatikan sama sekali.
Di sisi lain, desain yang buruk membuat Anda merasa kikuk atau stres, seperti misalnya pancuran shower hotel yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hotel nampaknya mengabaikan betapa tren desain yang membingungkan dari hilangnya pintu kamar mandi basah (yang mungkin menyebabkan masalah pada struktur bangunan maupun tumbuhnya jamur), meresahkan tamu (ketika Anda kembali untuk menyikat gigi dan kaki Anda tergenang air), dan membuat mereka merasa terancam bahaya (bagi tamu yang berusia tertentu, atau memiliki kondisi cacat tubuh tertentu, atau baru saja meminum segelas anggur).
Meskipun kamar mandi hotel pada umumnya menggunakan tirai, pintu kaca geser, atau pintu ayun yang mengarah ke luar, seringnya tamu belakangan ini mendapati kamar mandi yang hanya dibatasi setengah lengkung kaca saja, atau kepala pancuran dan saluran pembuangan yang terekspos ke bagian lain di dalam kamar. Tom Parker, direktur Fettle, sebuah perusahaan desain perhotelan butik mengatakan bahwa desain yang sering ia lihat adalah pintu crittal –kaca berpanel besar dengan bingkai hitam, yang dapat digunakan untuk menutup ruangan sepenuhnya maupun sebagian – atau "celah kecil tanpa pintu."
Jadi mengapa konsep kamar mandi terbuka tiba-tiba tersebar di mana-mana? "Saya pikir konsep itu bermula dari lahirnya lifestyle hotel, di mana keseluruhan konsepnya berkaitan dengan tatanan yang serba rapi dan menjadi minimalis," ujar Jace Strauss, direktur kreatif dari Lore Group, sebuah perusahaan perhotelan yang mengoperasikan hotel-hotel seperti hotel Riggs Washington, D.C., dan hotel Pulitzer Amsterdam. Lebih jauh lagi, "tirai mandi terasa kurang mengesankan dibanding suatu struktur yang tertanam."
Namun Douglas DeBoer, pendiri sekaligus CEO Rebel Design Group meyakini bahwa pengaruhnya berawal lebih jauh lagi di masa lampau. "Tren tersebut berasal dari Eropa sekitar tahun 80-an, di mana kamar mandi di bangunan-bangunan bersejarah pada umumnya kecil dan tidak memiliki ruang yang cukup untuk pintu berayun, jadi kaca parsial dengan engsel berfungsi lebih baik," katanya.
Sumber: https://bit.ly/CondeNastTraveler-TSDHSD
English to Indonesian: PLAN YOUR OWN EXIT DURING COVID CRISIS: WHY MONTENEGRO IS THE BEST COUNTRY FOR SECURING EU RESIDENCY General field: Other Detailed field: Economics
Source text - English Amid a pandemic that we all see in the world today, freedom is one that many people desire. The domino effect of the coronavirus pandemic that we are dealing with, one of which is the longing of freedom in economics.
We are talking about the setback of hopes to attain freedom of movement, better access to health services, and the freedom to get the best education for our children.
The subtle financial crisis in many countries is gradually getting more obvious. The crisis vividly hits various types of industries on any scale, as we are all witnessing now.
Not to mention the interference of local political policies that are often fickle and contribute to destabilizing the economy.
But does this mean that you have to stop seeing opportunities to invest for your freedom after the pandemic ends?
If you are thinking about gaining freedom and better access in life, whether it's for residing or doing business, you may as well want to find answers for questions like: Where is that one special place? What will possibly be the challenges? How to overcome those possible challenges?
At this point, you must have considered a plan to changing citizenship or to at least applying for dual citizenship (if your country allows you to have dual citizenship).
However, changing citizenship is not trivial. In addition to considering the amount of cash you have to prepare, thorough business planning, or retirement, you are once again challenging yourself with the question of the ease of access and the nature of freedom that you aim to have.
What kind of freedom and access that you see in your destination country? Will any sort of freedom or access requires you to sacrifice things that you already have?
The good news is, there is a surefire answer to put your worries aside about the freedom and access you will have and achieve when you hold new citizenship status. The answer is to become part of EU citizens.
Translation - Indonesian Di tengah pandemi yang kita semua rasakan saat ini, kebebasan adalah salah satu hal yang diinginkan banyak orang. Efek domino dari pandemi coronavirus yang kita hadapi, salah satunya adalah kerinduan akan kebebasan di bidang ekonomi.
Kita berbicara tentang terhambatnya harapan untuk bebas bergerak, harapan untuk memiliki akses layanan kesehatan yang lebih baik, dan harapan kebebasan untuk mendapat pendidikan terbaik untuk anak-anak kita.
Krisis keuangan, yang seolah hampir tak kentara di banyak negara, secara bertahap terlihat semakin nyata. Seperti yang kita saksikan bersama, krisis ini menyentuh berbagai macam jenis industri dalam pelbagai skala.
Belum lagi campur tangan kebijakan politik lokal yang sering berubah-ubah, berkontribusi pada destabilisasi ekonomi.
Tetapi apakah hal ini berarti Anda harus berhenti melihat peluang berinvestasi untuk kebebasan Anda setelah pandemi berakhir?
Jika Anda berpikir untuk meraih kebebasan serta akses yang lebih baik dalam hidup, entah itu untuk tinggal atau melakukan bisnis, Anda mungkin juga ingin menemukan jawaban untuk pertanyaan seperti: Di mana tempat itu? Apa yang mungkin menjadi tantangan? Bagaimana cara mengatasi tantangan-tantangan yang akan muncul tersebut?
Pada titik ini, Anda harus mempertimbangkan rencana untuk mengubah kewarganegaraan, atau setidaknya mengajukan permohonan kewarganegaraan ganda (jika negara Anda memungkinkan Anda memiliki kewarganegaraan ganda).
Namun, mengubah kewarganegaraan bukanlah hal sepele. Selain mempertimbangkan jumlah uang tunai yang harus Anda siapkan, perencanaan bisnis maupun kehidupan masa pensiun yang menyeluruh, sekali lagi Anda harus menantang diri sendiri dengan pertanyaan tentang kemudahan akses dan jenis kebebasan yang ingin Anda miliki.
Apa saja kebebasan dan akses yang Anda lihat di negara tujuan Anda? Apakah kebebasan atau akses tersebut mengharuskan Anda untuk mengorbankan hal-hal lain yang sudah Anda miliki?
Berita baiknya adalah, ada jawaban jitu untuk melenyapkan kekhawatiran Anda tentang kebebasan dan akses yang akan Anda miliki dan capai ketika Anda memegang status kewarganegaraan baru. Jawabannya adalah menjadi bagian dari warga negara Uni Eropa.
Get help on technical issues / improve my technical skills
Learn more about additional services I can provide my clients
Stay up to date on what is happening in the language industry
Help or teach others with what I have learned over the years
Improve my productivity
Bio
I have celebrated hospitality euphoria for about a decade on hotels, resorts, and startup atmosphere. Sharing is one of my favorite words since I believe that it is the best and the fastest way to gain new knowledge and inspiration.
Portfolio